Sabtu, 28 Juli 2012

Waspadai Gangguan Pendengaran Pada Anak


Tahukah Anda, ketika masih balita, si kecil mulai berbicara dengan meniru apa yang didengarnya. Bahkan, anak dengan pendengaran yang normal dapat mempelajari bahasa dalam lima tahun pertama kehidupannya. Mengingat pentingnya fungsi pendengaran, sudah yakinkah anak Anda tidak memiliki masalah gangguan pendengaran ? 

Sering kali saat anak memasuki usia sekolah dan belum terdeteksi gangguan pendengaran, dia sering memiliki nilai kurang baik dan gangguan kognitif. Akibatnya si yunior dianggap tidak mampu mengikuti pelajaran.

Demikian juga pada anak remaja, saat ini meningkatnya gangguan pendengaran pada anak dan remaja akibat suara terlalu keras seperti dari mainan atau musik dalam waktu lama.

Gangguan pendengaran pada anak dapat bersifat sementara dan permanen. Contohnya penumpukan cairan infeksi pada telinga akan menyebabkan gangguan pendengaran sementara. Semakin cepat gangguan pendengaran pada anak dapat terdeteksi, semakin baik pula hasilnya.

Gangguan pendengaran dapat terdeteksi sejak dini melalui pengamatan respons anak terhadap bunyi. Ada pula pemeriksaan Oto Accoustic Emission (OAE) yang banyak digunakan sebagai tindakan screening gangguan pendengaran pada bayi.

Sebagai solusi, bawalah anak Anda melakukan pemeriksaan telinga dan pendengaran ke tempat pelayanan kesehatan. Anda pun juga bisa melakukan secara cuma-cuma di Pusat Alat Bantu Dengar Melawai. Terlebih dengan kemajuan teknologi alat bantu dengar saat ini, yang memungkinkan digunakan balita dengan anak-anak. Selain itu, sangat penting melindungi pendengaran anak Anda terhadap suara terlalu keras dalam paparan lama.


Baca Juga :

Artikel Menarik Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar